Dongeng Anak. Pengantar tidur.

KELINCI PEMARAH

Disebuah hutan hiduplah bermacam-macam binatang yang hidup berdampingan satu dan yang lainya, ada kancil, burung, monyet, rusa, gajah, kelinci serta binatang-binatang yang lainya, mereka hidup dengan damai dan tidak pernah berseteru.

Disana ada seekor anak kelinci yang sangat suka marah, dia selalu marah tanpa alasan yang jelas, marah tentang ini, marah tentang itu marah tentang semuanya.

Saat ibunya menanam sisa wortel yang mereka kumpulkan, dia marah. Saat sang ayah membantu ibunya dia marah. Saat saudaranya mendapat hadiah dia marah, bahkan saat dia di beri hadiah diapun marah, sifat pemarahnya sangat aneh dan tidak jelas, kadang-kadang dia diam dan merenung senduru dan kemudian dia marah-marah dan berteriak.

Anehnya dia selalu baik di depan orang lain, dia hanya marah-marah di rumahnya dan di lingkungan keluarganya, suatu saat karena dia memarahi saudaranya, saudaranya itu memutuskan pergi dari rumah, ayah dan ibunya tidak bisa berbuat apa-apa, kemudian. Kemudian sang ayah menemui kakek Gajah yang untuk meminta solusi agar  bisa menghilangkan sifat pemarah anaknya.

Lalu kakek gajah bertemu dengan kelinci pemarah itu dan memberikan sebuah saran, "Nak setiap kali kamu marah, kamu harus menanam satu wortel di kebun ini".

Kelinci kecil itu menanam 50 wortel dan  akhirnya dia menyadari lebih mudah menahan amarahnya daripada menanam wortel di kebun yang di sediakan si Kakek gajah.

Suatu ketika kelinci kecil kehabisan wortel dan saat itu juga dia marah yang sangat tak tertahankan lalu dengan wajah merah dia datang pada kakek gajah dan mengusullkan untuk mencabut satu wortel saat dia tidak marah dan agar bisa dia tanam lagi saat dia marah.

Beberapa waktu kemudian semua wortel sudah di cabut oleh kelici kecil dan sifat marahnya sudah berkurang dan Kakek gajah berkata " Kamu berhasil dengan baik nak tapi lubang-lubang di tanah ini tidak akan pernah sama seperti sebelumnya dan sangat susah untuk menutupnya, ketika kamu mengatakan sesuatu dengan marah kamu akan meninggalkan bekas pada hati orang lain meskipun kemarahan kamu sudah hilang".