Suatu malam lantai marmer itu berkata kepada patung marmer yang ramai pengunjung itu. "Wahai patung marmer yang indah, hidup ini sungguh tidak adil. Benar-benar tidak adil! lihat saja banyak orang dari seluruh dunia datang hanya untuk melihatmu dan mengagumi keindahan bentukmu, sementara meraka menginjak-injak aku setiap hari tidak ada satupun yang perhatian padaku, padahal engkau sendiri tahu aku dan kamu berasal dari sumber yang sama dari asal yang sama namun kamu di perlakukan sangat istimewa dan ini sangat tidak adil bagi ku!!, hidup memang benar-benar tidak adil!!!!.
Lalu patung marmer itu menjawab temanya, "Oh temanku, lantai marmer yang baik hati, masih ingatkah kamu waktu kita di gali dan di bawa ke rumah pemahat tua itu"?
Lantai marmer: "tentu saja aku masih ingat kan sudah ku katakan kita berasal dari tempat yang sama dan mengapa kita di perlakukan berbeda?"
Patung marmer: "Masih ingatkah kamu saat pemahat tua mau memahatmu enkau menolaknya dan menghancurkan peraltan pahat nya?"
Lantai marmer :"tentu saja aku masih ingat aku sangat benci peralatan itu, sangat menyakitkan, jika di ingat lagi itu adalah hal yang paling mengerikan di dalam hidupku".
Patung marmer:"kau benar kakek tua itu tidak bisa mengukirmu karena kamu menoknya dan menghancurkanperalatan pahatnya, kemudia dia beralih dan memahatku, ketika aku membiarakn dia memahat tubuhku aku menyadari melalui tangan kakek tua itu aku akan berubah menjadi sesuatu yang berbeda meskipun pada awalnya aku harus menahan sakit yang luarbiasa".
Lantai marmer:"hmmmmm.....
Patung marmer:" wahai kawan ku, ini adalah harga yang kamu harus bayar dari keputusanmu saat itu, ini adalah keputusan mu yang menolak untuk di pahat, hehehe kalau di ingat kamulah yang mendapat kesempatan pertama dan akhirnya akulah yang menjadi mahakarya, dan kamu tidak bisa menyalahkan siapa-siapa atas keputusan yang pernah kamu buat".
No comments:
Post a Comment