Kebanyakan orang merasakan hidup merupakan sebuah bencana, dan sebuah tekanan, hanya sedikit orang yang memandang hidup ini adalah anugerah. hari-hari buruk selalu datang meghantui, hal-hal yang tidak enak selalu saja terjadi tanpa henti bahkan hampir di setiap sesi hidup ini, bahkan seorang teman pernah bilang bahwa hidup itu membosankan bahkan hidup itu sangat kejam, maka mari kita lihat kehebatan dari 90/10 ini agar kita mampu menjalani hidup dengan lebih baik.
90/10 adalah persentase dari seluruh kehidupan kita, apa yang kita alami dan apa yang kita putuskan. banyak orang tidak menyadari bahwa 10% kehidupan kita di buat oleh hal-hal yang terjadi di sekitar kita misal kejadian,-kejadian yang menimpa kita seperti hujan deras, jalan macet, deadline numpuk, urusan numpuk, lampu lalulintas, ban bocor, dan sebagainya yaitu hal-hal di luar diri kita yang tidak bisa kita kendalikan, namun itu hanya 10% penentu saja dari kehidupan kita. Masalahnya adalah kita selalu terfokus terhadap 10% ini dan mengabaikan 90% sisanya yaitu respon dan tindakan kita dalam menghadapi 10% yang terjadi dalam hidup kita.
sebagai contoh misalnya
Pagi hari kamu sedang sarapan bersama keluargamu, adik perempuanmu menumpahkan secangkir susu ke meja kerjamu, kamu tidak bisa mengendalikkan apa yang terjadi pada saat itu, apa yang akan terjadi selanjutnya akan di tentukan oleh bagaimana kamu merespon atas kejadian itu.
Kamu marah benar-benar marah mengumpat adik perempuanmu, dengan kasar sekali memarahi adik perempuanmu itu karena sudah menumpahkan susu keatas meja kerja mu, kemudian adikmu menangis, kemudian kamu memarahi ibumu karena menaruh susu terlalu dekat dengan tepi meja kerja mu, perkelahian singkat terjadi kamu sangat marah dan pergi menganti pakaian kerja. Kemudian kamu kebali melihat adik perempuanmu yang sedang menangis sambil menghabisakan sarapanya, sambil menangis dia bersiap berangkat sekolah,dia ketinggalan bus sekolah, dan ibumu juga harus segera pergi bekerja. Kamu segera pergi ke mobil dan mengantar adikmu ke sekolahnya, karena terlambat kamu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan beruntung tidak terjadi kecelakaan tetapi kamu kena tilang karena menerobos lampu lalulintas, setelah tertunda 15 menit kemudian sampai di sekolah adikmu dia juga terlambat kesekolahnya dan tidak mau masuk ke sekolah lalu kamu membentaknya sehingga dia masuk dengan keadaan menangis. Kemudian dengan marah dan muka masam kamu pergi ke kantor dan kamu sudah terlambat 20 menit tapi saat kamu memasuki ruangan kantor kamu teringat bahwa tasmu ketinggalan di rumah, kamu ingin segera pulang dan kamu menemukan hambatan hubungan antara kamu dan adik serta ibumu.. kenapa hal ini terjadi?
Itu karena reaksi mu tadi pagi, jika saja reaksimu berubah maka jalan ceritanya akan berubah
Itu karena reaksi mu tadi pagi, jika saja reaksimu berubah maka jalan ceritanya akan berubah
Jadi siapakah yang patut di salahkan?
karena susu yang tumpah?, karena adikmu?, kaena polisi yang menilang?, atau karena dirimu sendiri?
Sudah jelas karena kesalahan dirimu sendiri, terkadang kita selalu mencari alasan dan tidak mau melihat kedalam diri sendiri, dan mengakui kesalahan dirikita sendiri.
Sekarang mari kita rubah reaksi kamu pada pagi hari itu.
Susu Tumpah, adikmu sudah takut dan gemeteran memandangmu dan bersiap-siap menangis lalu engka dengan lembut berkata,"tidak apa-apa sayang, lain kali kamu harus berhati-hati ya", Kemudian kamu mengganti pakaian mu dan tidak lupa mengambil tas kerjamu, adikmu juga menyelesaikan sarapanya dengan cepat, kamu melihat adikmu naik ke bus sekolah dan kamupun berpamitan kepada ibumu, kamu tiba di kantor 15 menit lebih awal dan menyapa serta memberi semangat kepada kariawanmu. Kamupun bekerja dengan riang gembira pada saat itu.
Lihatlah perbedaan dari dua kisah ini, padahal keduanya di mulai dengan hal yang sama tetapi menghasilakan kisah yang berbeda, mengapa? ya karena REAKSI kita.
Jika kamu hendak merubah kisah hidupmu rubahlah reaksimu maka kisah hidupmu juga akan berubah.
No comments:
Post a Comment