KISAH KETEGARAN DAN PRINSIP SEORANG WANITA
Di sebuah desa kecil di India hiduplah seorang gadis muda yang sangat periang, dia sudah berusia 17 tahun namun dia tidak pernah merasakan yang namanya mengecap bangku pendidikan karena dia terlahir di dalam keluarga yang amat sangat miskin namanya adalah Aini, untuk makan saja mereka susah apalagi untuk pergi bersekolah. Aini kemudian mengisi usia mudanya dengan mengembalakan lembu milik tetangga, atau dengan menjadi tukang cuci dan menjadi pengasuh bayi.Semua pekerjaan yang dapat dia lakukan, dilakukanya untuk memperoleh penghasilan agar bisa membantu orangtuanya dan juga mengisi perutnya. tak jarang juga dia berpuasa dan, menahan lapar untuk berhari-hari lamanya.
Suatu ketika ada seorang pria berusia 30 tahun melihat Aini dan kemudian dia tertarik dengan kecantikan dan postur Aini dan pada waktu itu dia berusia 18 tahun, kemuidan karena sudah tidak tahan maka pria itu langsung mendatangi kediaman wanita itu untu melangsungkan lamaranya, awalnya Aini sempat menolak tawaran tersebut namun karena pria ini memberikan kenyamanan dan jaminan kepada orang tuanya, maka wanita inipun setuju menikahi pria ini meski karena terpaksa. Namun dalam hatinya dia mempunyai tanggung jawab yang besar kepada orang dan tidak tega melihat orang tuanya menderita terus-menerus maka gadis inipun, akan menerima resiko dari keputusan yang dia ambil.
Dan merekapun pindah keluar kota Aini begitu di sayangi oleh suaminya begitu juga dirinya sangat menyayangi suaminya itu, kemudian pada usia nya yang ke 19 menjelang 20 tahun dia melahirkan anak pertamanya seorang putra yang tampan, lalu kemudian beberapa tahun stelah itu dia hamil anak nya yang ke dua dan disini terjadi masalah. Ada seorang janda yang sejak dulu mengintai suami dari Aini ini, dan dia menyuruh seseorang untuk menfinah Aini, dan benar saja saat Aini pergi kepasar ada seorang pria datang kepada suami dari Aini dan mengatkan kalau Aini itu tukang selingkuh dan bahkan anak yang dia kandung itu adalah bukan anak dari suaminya melainkan anak dari Aini dan pria itu.
Entah mengapa suami Aini sangat marah mendengar hal itu, lalu saat Aini tiba dirumahnya dia langsung di pukul oleh suaminya dan perutnya yang hamil ditendang sampai dia jatuh pingsan karena mengira istrinya sudah mati, lalu pria itu menyeret wanita itu ke kandang lembu dan berkata kalau istrinya meninggal saat memberi makan lebunya dan tergelincir lalu di injak sampai mati, adalah di sanan seekorlembu betina yang melindungi tubuh Aini dari lembu-lembu lainya lalu saat dia sadar dia memeluk lembu itu dan berterimakasih kepadanya, kemudian Aini melahirkan anaknya di kandang lembu itu, di tutupi oleh suara hujan yang sangat deras menutupi jeritan Aini saat melahirkan anaknya sungguh alampun bersedih melihat penderitaan gadis ini.
Kemudian Aini memotong ari-ari bayinya menggunakan batu yang dia temukan di sekitar kandang itu, setelah persalinanya selesai dia pergi dari kandang itu dengan darah bercucuran di tanah namun semuanya bersih karena di terpa air hujan.
kemudian Aini dan putrinya pergi ke kuil-kuil dan mengumpulan sisa-sisa makanan bekas persembahaan untuk dia dan anaknya santap. diapun tidak pernah mau menerima belaskasih orang dia selalu ingin bekerja tapi banyak orang menolaknya karena penampilanya yang lusuh dan bau, kemudian
Aini tiba di sebuah rumah yang tidak terpakai dia tinggal dengan anaknya di sana, suatu ketika Aini merasa sangat putus asa dia kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di rel kereta api sementara anaknya dia titipkan disebuah panti asuhan.
Ketika sedang berdiri di atas rel kereta, tiba-tiba dia mendengar ada suara nenek tua yang meminta air kemudian Aini bergegas mencarikan air untuk pengemis tua itu, dan pada saat itu dia merasa hidupnya ada artinya, dia merasa dia masih berguna bagi orang lain, dia merasa dia masih bisa di pakai untuk membantu sesama, kemudian dia pergi dengan semangat yang baru, dan mengumpulkan anak-anak yatim dan jalanan untuk tinggal bersama dia di rumah kosong yang kini menjadi sebuah panti asuhan.
Pada akhirnya dia memiliki ribuan anak dan ratusan cucu di masa tuanya, anak-anak asuhnya sudah banyak yang berhasil dan ada yang sudah berkeluarga, dan tidak lupa mengunjungi Aini yang menikmati masa tuanya, saat itu umur Aini 56 tahun.
Suatu ketika ada seorang kakek tua yang datang ke panti asuhanya dan memohon tempat tinggal lalu Aini sendiri yang menerima kakek tua itu, dan ternyata itu adalah orang yang mengancurkan rumah tangganya dahulu, lalu Aini berkata pada orang itu..
"Terimakasih", kemudian menyediakan tempat tinggal untuk orang itu.
No comments:
Post a Comment