AKU MENCINTAI MU
Yosafat adalah seorang pria paruh baya yang berusia 66 tahun, dia memutuskan untuk mengundurkan dirinya dari posisi sebagai rektor di sebuah universitas Internasional Canada, dengan alasan dia akan fokus untuk merawat Mariana istrinya, yang sakit Alzhimer, yaitu penyakit yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Mariana sudah seperti bayi, dia tidak bisa berbuat apa-apa, sangat mirip dengan anak bayi yang berusia beberapa bulan, dia hanya bisa tersenyum, kadang-kadang menangis tanpa sebab dan bahkan untuk makan, mandi, dan buang airpun, harus di bantu.
Yosafat memutuskan untuk merawat istrinya dengan tanganya sendiri karena Mariana adalah orang yang paling berarti buatnya, di tambah lagi di usianya yang sudah senja dan tidak di karuniai seorang anakpun karena dia mandul dan Mariana adalah satu-satunya semnagat dan hartany agar tetap hidup dan menjalani hidup dengan bahagia.
Pernah suatu kali saat Yosafat sedang membersihkan lentai bekas ngompol istrinya, di luar dugaan Mariana malah menyerakakan air seninya sendiri di atas kepada suaminya, Dan saat itu juga emosi Yosafat tidak terkendali kemudian dia menepis tangan Mariana dan memukul betisnya hingga Mariana jatuh kelantai, kemudian Mariana dengan polosnya tersenyum kepada Yosafat. Setelah itu Yosafat menyesali perbuatannya dan berkata dalam hatinya.
"Apa gunanya saya memukulnya?, walaupun tidak keras tapi itu cukup mengejutkan nya. Selama 46 tahun pernikahan kami, saya belum pernah menyentuhnya karena marah, namun saat dia membutuhkan saya seperti keadaanya saat ini, saya malah melakukan hal demikian kepadanya. Ampuni saya Tuhan".
Tanpa pedulu Mariana mengerti atau tidak sambil meneteskan air mata Yosafat memeluk istrinya dan meminta maaf kepadanya, atas hal yang barusaja dia lakukan.
Pada tanggal 14 Februari 2020, hari itu adalah hari istimewa untuk Yosafat, karena pada taggal itu 46 tahun yang lalu Yosafat melamar Mariana, pada hari istimewa itu Yosafat memandikan istrinya, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Mariana. Menjelang tidur dia mencium dan memegang tangan istrinya sambil berdoa.
"Tuhan yang baik, aku beryukur dan berterimakasih kepadaMu, untuk Mariana yang telah kau titipkan padaku, aku tak tahu kapan engkau memisahkan kami. Tapi sebelum hal itu terjadi ijinkan aku untuk merawatnya dengan baik. Tetapi jika aku yang Engkau panggil untuk pergi terlebih dahulu sebelum dirinya, jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malamnya,buatlah dia agar bisa melewati hari-harinya tanpa diriku. akan tetapi jikalau Engkau lebih menyayangi nya jagalah dia sepanjang malamnya dan biarlah dia mendengar nyayian malaikat Mu.Amin".
Pagi harinya ketika Yosafat sedang berolah raga dengan sepeda statisnya, Mariana terbangun dari tidurnya, dia berusaha mencari posisi yang nyaman dan melemparkan senyuman manis kepada suaminya. Untuk pertama kalinya setelah selama bertahun-tahun Mariana tidak pernah berbicara, dia memanggil suaminya dengan suara yg lembut dan bening.
"Sayangku......sayangku..."
Seketika itu juga Yosafat melompat dari sepedanya dan menghampiri istrinya lalu memeluk wanita yang sangat di kasihinya itu. "Sayangku kau benar-benar mencintaiku kan?", setelah melihat senyuman dan anggukan suaminya, kemudian Mariana berkata "Aku Bahagia!, Terimakasih" itulah kata-kata terakhir yang di ucapkan Mariana kepada Yosafat.
No comments:
Post a Comment