DONGEN SEBELUM TIDUR
Orang bijak berbicara karena memiliki sesuatu untuk dikatakan
dan orang bodoh, mengatakan sesuatu karena mereka harus mengatakan sesuatu
Plato
Disebuah hutan hiduplah seekor kura-kura tua yang sudah sanagat tua, dia mengalami banyak hal dalam hidupnya, para binatang-binatang menganggap kalau kakek kura-kura ini adalah kura-kura yang sangat bijak, dan mampu memberikan solusi atas masalah yang di hadapi orang-orang yang bertanya kepadanya utuk meminta sebuah saran atau nasehat.
Suatu hari ada seekor panda muda, datang kepadanya untuk meminta nasehat, wajah nya sangat layu langkahnya gontai seakan merasakan kalau hidup itu lebih buruk daripada kematian, lalu sang panda muda itu memberitahukan masalah yang dia hadapi kepada si kakek kura-kura.
Masalah, keluarganya, masalah ekonominya, masalah hubunganya, dan berbagai macam masalah yang dia hadapi dan merasa hidup ini tidak adil, dia selalu di terpa masalah tanpa henti berulang kali, dan selalu di timpa masalah.
Kemudian kakek kura-kura membawa serbuk pahit dan segelas air kepada panda muda itu, dan memasukan 10 sendok serbuk pahit lalu di campuraknya pada segelas air dan berkata kepada panda muda itu.
"Coba sekarang kamu minum air ini".Kata kakek kura-kura
"Rasanya pahit dan tidak enak".Kata sipanda muda sambil meludah ke samping.
Kakek kura-kura tersenyum dan mengajak panda itu keluar rumah nya menuju suatu tempat, awalnya si panda merasa ragu dengan kakek kura-kura ini apakah bener-bener bisa menyelesaikan masalahnya, atau kakek ini hanya mempermainkan dia,
Sesampainya di tempat itu panda ini mulai yakin kalau kakek kura-kura ini tidak beres dan hendak mempermainkan dia, kemudian si kakek kura-kura menaburkan lagi 10 sendok bubuk pahit itu di tempat itu, kemudian menyuruh panda itu meminum airnya, dan bertanya kedapa panda itu bagaimana rasanya?. Dan panda itu menjawab bahwa rasanya sangat segar.
Kemudian, si Kakek kura-kura berkata "Hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup kita sudah di takar oleh yang Maha Esa, tidak kurang tidak lebih, sekarang tinggal kita mempersiapkan wadah bagi hal-hal buruk tersebut".
Dan kemudian si panda menyadari kesalahanya karena dia berfikiran sempit, dan emosional dalam menghadapi masalah hidup yang dia hadapi, dia kurang melapangkan hati untuk menerima semua masalah itu dangan ikhlas dan rasa syukur. Sehingga rasa pahit dari masalah tersebut di tutupi oleh rasa syukur dan terimakasih nya. Seperti segarnya air danau yang dia minum meski sudah di taburi bubuk pahit dengan takaran yang sama dengan yang dia minum waktu di rumah kakek kura-kura.
No comments:
Post a Comment