ORANG MISKIN YANG KAYA
Disebuah kota metropolitan yang sangat sibuk dan sangat padat, ada keluarga kaya-raya yang tidak pernah berkekurangan selama hidupnya, apapun yang di inginkan mereka. Pasti tesedia.
Suatu hari sang ayah mengajak anak tunggalnya untuk keluar dari kota dan berkeliling negri, dengan tujuan memperlihatkan bagaimana miskinya penduduk desa di pinggir kota itu. Karena selama ini meskipun hidup berkelimpahan sang anak tidak pernah bersyukur dan selalu merasa kurang.
Tibalah mereka di desa yang sanagt asri dan sejuk, lalu mereka memutuskan untuk menginap di rumah seorang petani dalam beberapa waktu, mereka tinggal di rumah petani yang di anggap sangat miskin di antara orang-orang desa itu (menurut sang ayah).
Setelah plang si ayah menanyai anaknya pelajaran apakah yang dia ambil.
"Bagaimana perjalananya anak ku?"(Ayahh)
"Perjalananya sangat hebat yah"(Anak)
"Sudahkah melihat betapa miskinya kehidupan mereka?". Tanya sang ayah dengan penuh harap.
"Otentu saja ayah", jawab si anak dengan wajah agak canggung.
"Hahahahah baguslah sekarang ceritakan pada ayah apa yang kamu pelajari?" kata si Ayah dengan wajah penuh keyakinan.
Jawab si anak.
"Saya melihat bahwa kita punya satu anjing tapi mereka punya 6 anjing, masing-masing anjing sangat kuat, lincah dan gagah daripad milik kita, anjingnya sangat tangguh dan mampu melompat tinggi, memanjat, dan menyebrangi sungai.
Kita punya kolam renang yang panjang sampai pertengahan halaman rumah kita, Tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada ujungnya.
Kita mendatangkan lampu-lampu dari luar negeri yang sangat indah untuk menerangi taman, lampu-lampu kita 30 lampu taman. Tapi mereka punya Cahaya bintang yang indah untuk menerangi mereka di malam hari.
kita punya tanah yang sempit untuk tinggal, tetapi meraka punya ladang yang luas sejauh mata memandang.
Kita punya banyak pelayan yang melayani kita, tapi mereka melayani satu sama lain.
Kita membeli makanan kita, tapi mereka menumbuhkan makanan mereka sendiri.
Kita punya tembok yang tinggi di sekeliling rumah untuk melindungi kita, tapi mereka punya teman-teman untuk melindungi mereka."
Si ayah seketika itu bungkam seribu bahasa.
Lalu si anak menambahkan kata-kata penutup."Huuuh.(menghela nafas panjang), Ayah terimakasih sudah menunjukan betapa MISKIN-nya kita"
No comments:
Post a Comment